HEDONIS

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.
Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.
0

Pestapora dan Kemabukan Duniawi

Jagalah dirimu supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan duniawi


Begitu banyaknya iklan dan acara di televisi memudahkan anak muda terhanut godaan pola konsumerisme dan hedonisme. Nilai-nilai luhur kesetiaan, kerja keras atau kerja smart, apalagi kepedulian akan lingkungan sosial menjadi barang langka. Sedihnya ini terjadi tidak hanya di kota besar tapi juga sampai ke daerah dan pelosok kota sepanjang televisi bisa diakses. Padahal dibalik godaan duniawi ini ada ancaman besar terutama bagi kesehatan.

Salah satu penyakit yang diderita banyak penduduk didunia adalah Diabetes, bahkan di Amerika menjadi penyakit no 3 diderita anak-anak disana. Mungkin terlalu banyak minum softdrink ya? Penyakit diabetes antara lain disebabkan oleh gaya hidup yang sarat dengan pesta pora dan kemabukan atau kenikmatan-kenikmat an duniawi, dan dari diabetes muncul aneka penyakit dan kelemahan organ tubuh manusia yang mematikan.

Menurut survei yang dilakukan WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat. Dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk, diperkirakan pada tahun 1995 terdapat 4,5 juta pengidap diabetes dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 12,4 juta penderita (http://www.depkes. go.id).

Semoga kita senantiasa ‘berjaga-jaga dan berdoa’ agar kita tahan berdiri di hadapan Anak Manusia, tetap sehat dan segar bugar baik secara jasmani maupun rohani. Berjaga-jaga secara jasmani antara lain: mengkomsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi, olahraga dan istirahat teratur, dan tentu saja perlu diiringi secara rohani dengan berdoa setiap hari, saat sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan. Maka penting sekali menjaga keseimbangan antara kegiatan jasmani dan rohani. Senantiasa memiliki sangka-baik, atau posititive thinking, melihat bahwa orang lain tidak memiliki kebaikan dan melihat hal posistif menghadapi atau menyikapi segala sesuatu, kita belajar memetik hikmat yang baik dalam segala sesuatu yang kita hadapi. Mari kita memperbaharui diri untuk tidak terjerumus pada kenikmatan dunia, agar pada suatu saat ketika dipanggil Tuhan senantiasa dalam keadaan ‘siap siaga’, tidak perlu gelisah.

0 komentar:

Posting Komentar